Senin, 27 September 2010

"Tangan Untuk Utik"


........minggu itu kita mengawalinya dengan semangat yang on fire, satu pengharapan besar datang "Jangan Hujan"... yaa, karena daerah kita memang tidak jauh beda jika dibandingkan dengan Bogor (Kota Hujan)... tapi Boja tetaplah Boja... bukan kota bukan pula pedalaman yg orang2 nya msh terbelakang dlm segi apapun... nah terus apa yaa?? hehehe.... sungguh suatu kebanggaan besar ketika ada sebuah komunitas seperti Lereng Medini (komunitas sastra) yang semakin lama semakin menunjukan eksistensinya, tapi bukan itu yg terpenting... mereka mengajak anak-anak di sekitar utk lbh mengenali sastra, bersosial dgn lingkungan dan melihat dunia luar yang begitu menyimpan sisi fenomena tersendiri... termasuk acara bedah kumpulan cerpen "Tangan Untuk Utik" ini merupakan serangkaian agenda rutin yang dilaksanakan oleh temen2 KLM... ada hal yg mungkin patut diacungi jempol dlm acara ini, yaitu menggunakan mediasi teleconference (audio visual) yang mana dlm pengulasan cerpen kita bisa langsung bertatap muka dan berdiskusi dengan penulisnya (Bambang Cahyadi), meskipun pada waktu yang bersamaan sang penulis berada di lain tempat... maka tdk heran jika beberapa temen bilang "Jakarta-Boja terasa dekat"... yaa, termasuk saya jg begitu.. :) .Suatu harapan dari kami; semoga kedepan nya temen2 dari komunitas lain bisa melakukan kegiatan serupa, tidak mengikat batasan (ruang & waktu)... "Mari terus berkarya selagi kita mampu".....

~see this more........
burung2 kertas yang menghiasi di minggu itu...
menyimak ulasan bedah kumpulan cerpen "Tangan Untuk Utik"




om gunawan & farhan (pengulas cerpen)



Heri & Esther (teatrikalisasi & nukilan)

musisi ibukota, hihihi...
foto bareng (Komunitas Lereng Medini & 127 Line)

"MAKE A MOVEMENT NOT JUST A TREND"

1 komentar: